Asal Usul Candrabirawa 1
Bermula sejak jaman Arjuna Sasrabahu dari riwayat Sumantri / Patih Suwanda. Patih Suwanda sebenarnya adalah anak Resi Wisanggeni bernama Sumantri dan mempunyai seorang adik yang berbadan kontet dan bermuka seperti raksasa bernama Sukrasana. Resi Wisanggeni adalah kakak Resi Bhargawa yang melanglang buana mencari Ksatria untuk bertarung dengan dalih mencari kematian bagi dirinya sendiri -- pada akhirnya Resi Bhargawalah yang membunuh Arjuna Sasrabahu dan dikemudian hari gugur ditangan Rama. Sumantri menjelma menjadi seorang ksatria yang sakti gagah perkasa berkat ajaran Resi Wisanggeni, sementara Sukrasana biarpun berbentuk seperti raksasa mempunyai budi pekerti yang sangat luhur.
Suatu ketika, Sumantri dan Sukrasana sedang berjalan didalam hutan. Sukarsana yang bertubuh kecil merasa cape dan minta istirahat. Ketika beristirahat, Sukarsana tertidur pulas dan saat itu juga datanglah sebuah raksasa lapar yang ingin memakan Sumantri dan Sukarsana. Sumantri dengan sigap membopong adiknya yang tertidur lelap dan melarikan diri kedalam hutan. Setelah cukup jauh, Sukarsana dibaringkan di tempat yang aman sementara Sumantri berusaha menghadang raksasa tersebut. Walau bertarung sekuat tenaga, Sumantri tidak bisa mengalahkan raksasa tersebut. Sumantri hampir kehabisan tenaga ketika Betara Indra datang dan mempersembahkan panah Cakrabiswara kepadanya. Sumantri segera melepas panah itu kearah sang raksasa dan dalam sekejap raksasa tersebut mati. Setelah berhasil membunuh raksasa, Sumantri teringat pada adiknya dan segera mencari Sukarsana. Sumantri sangat terkejut melihat binatang2 buas di dalam hutan ternyata berkumpul disekililing Sukarsana demi menjaga keselamatannya. Sumantri bertanya kepada
Sukarsana ajian apa yang dimiliki olehnya sehingga
bisa menguasai binatang2 buas. Sukarsana menjawab bahwa ia tidak memiliki ajian
apapun, hanya selama hidupnya dia tak pernah menganggu ataupun melukai
binatang2 sekecil apapun. Kedua bersaudara kemudian pulang ke padepokan untuk
menceritakan kejadian ini kepada Resi Wisanggeni. Oleh sang resi diceritakan
bahwa orang yang memiliki Cakrabiswara merupakan kekasih Betara Wisnu,
sementara yang dilindungi binatang2 liar artinya adalah orang yang berbudi
luhur dan merupakan kekasih Betara Dharma. Tak lama setelah itu, Sumantri bertanya
kepada Resi Wisanggeni mengenai kesaktian ilmunya. Sang resi berkata bahwa
Sumantri telah menjadi ksatria yang gagah perkasa dan hanya beberapa orang yang
bisa melawan kesaktiannya. Sumantri kemudian berkata bahwa ilmunya harus
digunakan untuk melayani sesama umat manusia dan dia meminta ijin kepada Resi
Wisanggeni untuk meninggalkan padepokannya. Dengan berat hati Resi Wisanggeni
memberi ijin, tapi Sumantri diharuskan mengabdi kepada Raja Mayaspati/Maespati
- Prabu Arjuna Sasrabahu yang terkenal adil bijaksana. Karena kesian pada
adiknya, Sumantri sengaja tidak mengajak Sukarsana karena takut dia akan
dicemooh akibat bentuknya. Sumantripun berangkat menuju Mayaspati ketika
Sukarsana sedang tidur. Ketika bangun, Sukarsana bingung karena kakaknya telah
menghilang. Sukarsana bertanya kepada Resi Wisanggeni kemana kakaknya
menghilang. Ketika diberitahukan, Sukarsana tidak rela berpisah dengan kakaknya
dan memutuskan untuk mencari kakaknya di Mayaspati. Dalam perjalanannya,
Sukarsana merasa capai dan berisitrahat di sebuah pohon besar yang teduh. Tiba2
dia dikejutkan oleh suara besar dari dalam pohon itu. Suara itu berasal dari
Candra Birawa yang sedang menunggu kedatangan kekasih
Betara Dharma supaya
dirinya bisa menitis kedalam tubuh Sukarsana. Sukarsana menjadi bingung dan
bertanya mengenai asal usul Candra Birawa. Candra Birawa pun menjelaskan bahwa
dirinya sebenarnya diciptakan dari gabungan raksasa2 yang menyerang Swargaloka.
Raksasa2 itu punah dikalahkan oleh para dewata tapi oleh Betara Guru dihidupkan
kembali menjadi satu badan dan diberi nama Candra Birawa. Tapi Candra Birawa
tidak boleh sembarangan berkeliaran di mayapada, dia diharuskan bersatu dengan
kekasih/keturunan Betara Dharma karena di tangan orang yang salah, Candra
Birawa sangat berbahaya dan bisa menimbulkan kekacauan di mayapada. Setelah
dijelaskan asal usulnya, Sukarasana masih sangsi untuk memperbolehkan Candra
Birawa untuk masuk berdiam dalam tubuhnya. Candra Birawa kemudian menjelaskan
bahwa jika tubuhnya menjadi satu, Sukarsana akan menjadi lebih sehat dan kuat,
selain itu jika dalam kesulitan Sukarsana tinggal singkep memangil Candra
Birawa dan dirinya akan segera muncul untuk membantu. Dalam pertarungan, Candra
Birawa sangat sakti karena setiap tetes darahnya akan menjadi Candra Birawa
baru. Sukarsana pun setuju dan memperbolehkan Candra Birawa untuk masuk ke
dalam tubuhnya. Dalam hatinya, Sukarsana berpikir bahwa Candra Birawa ini lebih
cocok jika diberikan kepada saudaranya Sumantri. Sementara itu, Sumantri telah
mengabdi kepada Arjuna Sasrabahu dan berhasil merebut Dewi Citrawati. Sumantri
juga sempat bertarung dengan Arjuna Sasrabahu dan yakin bahwa Arjuna Sasrabahu
merupakan raja yang gagah sakti tanpa tandingan (Sumantri sempat seri melawan
Arjuna Sasrabahu tapi langsung ketakutan begitu sang prabu menjadi marah dan
bertiwikrama, ini merupakan bukti bahwa Arjuna Sasrabahu merupakan titisan
Betara Wisnu). Dewi Citrawati kemudian mempunyai permintaan kepada Arjuna
Sasrabahu, yaitu untuk memindahkan taman Sri Wedari dari swargaloka ke dalam
Mayaspati. Tanpa berpikir panjang, Sumantri mengiakan permintaan Dewi
Citrawati. Kemudian Sumantri ditinggal oleh Arjuna Sasrabahu dan Dewi Citrawati
kedalam istana. Sumantri menjadi bingung, karena jangankan memindahkan taman
Sri Wedari, letaknya saja dia tak tahu. Dalam keadaan linglung, Sumantri
bertemu dengan adiknya Sukarsana yang sedang mencari dirinya. Sumantri bahagia
melihat adiknya tapi kaget bahwa adiknya bisa sampai ke Mayaspati dengan
selamat karena perjalannya jauh dan juga berbahaya. Oleh Sukarsana diceritakan
mengenai Candra Birawa yang bersemayam di dalam dirinya. Sumantripun bahagia
mendegar cerita adiknya tapi ketika teringat janjinya untuk memindahkan taman
Sri Wedari dia kembali muram. Sukarsana sangat mengerti kakaknya, dalam sekejap
dia tahu bahwa kakaknya sedang kepikiran sesuatu. Ketika ditanyakan, Sumantri
menceritakan janjinya untuk memindahkan taman Sri Wedari. Sukarsana berpikir
bahwa Candra Birawa bisa membantu abangnya untuk menyanggupi permintaan itu.
Dengan singkep sebentar, Candra Birawa segera tampil dihadapan Sukarsana dan
Sumantri. Sukarsana memberitahukan kesusahan kakaknya kepada Candra Birawa.
Candra Birawa segera tahu bahwa yang meminta taman Sri Wedari pastilah titisan
istri Betara Wisnu. Candra Birawa berkata bahwa dia bisa melakukan tugas
tersebut tanpa masalah, Sukarsana dan Sumantripun diminta singkep menutup
seluruh panca indra sementara Candra Birawa memindahkan taman tersebut. Dalam
sekejap Candra Birawa menjadi ribuan dan taman Sri Wedari pun dipindahkan dari
swargaloka ke Mayaspati.
Setelah berhasil, Sukarsana berniat untuk ikut dengan kakaknya mengabdi di
Mayaspati. Sumantri kembali tidak tega dan menyuruh Sukarsana kembali ke
padepokan. Tapi Sukarsana tetap bersikeras, Sumantripun mengeluarkan Cakrabiswara
untuk menakut nakuti adiknya. Tanpa disangka2, Sukarsana tersandung dan
tubuhnya tertusuk Cakrabiswara. Sebelum meninggal Sukarsana berkata pada
kakaknya bahwa dia tidak sempat memberikan Candra Birawa kepada Sumantri dan
memohon kepada dewata agar di kehidupan selanjutnya Sukarsana bisa kembali
dekat dengan kakaknya. Di kemudian hari, Sumantri menitis kepada Narasoma
(Prabu Salya) sementara Sukarsana (+ Candra Birawa) menitis kepada Resi
Bagaspati yang juga berbentuk seperti raksasa hanya tidak kontet.
No comments:
Post a Comment