Antareja
Takon Bapa
Di kerajaan Astina Prabu Nagabagendo, Begawan Durna menghadap Prabu Duryudana, oleh Begawan Durna dikatakan bahwa anak muridnya yang bernama Nagabagendo bersedia menjadi duta untuk membinasakan Pandawa. Setelah semua mufakat, berangkatlah Begawan Durna diiringi Prabu Nagabagendo menuju negeri Amarta, namun diperjalanan bertemu dengan R. Sentyaki dan R. Udawa kesatria dari Dwarawati.
Setelah
mengetahui bahwa Prabu Nagabagendo akan menjadi perusuh dan membahayakan
keluarga Pandawa, kedua satria tersebut lalu berperang dengan Prabu Nagabagendo
dam kedua satria digertak Prabu Nagabagendo, R. Udawa jatuh dilapangan negeri
Amarta dan R. Sentyaki jatuh di negeri Amarta. Begitu R. Sentyaki mendapat
dirinya berada di negeri Amarta, segera melaporkan akan mara bahaya yang akan
menimpa pihak Pandawa, belum selesai melaporkan kejadian yang dialami pihak
Pandawa, datang Prabu Nagabagendo untuk merebut kekuasaan Amarta, maka
terjadilah peperangan dan pihak Pandawa tak ada yang dapat mengalahkan
kesaktian
Prabu
Nagabagendo. Akhirnya berdasarkan saran Prabu Kresna, bahwa yang dapat
mengalahkan Prabu Nagabagendo adalah kesatria yang berkulit sisik seperti ular,
maka R. Angkawijaya ditugaskan untuk mencari satria yang dimaksud. Sementara
itu di sumur Jalatunda, R. Pudak Kencana menghadap kakeknya, Sang Hyang
Hanantaboga untuk diberitahu siapa sebenarnya ayahnya dan dimana berada. Oleh
Sang Hyang Hanantaboga diberitahu bahwa ayahndanya ada di negeri Amarta
bersemayam di Kasatrian Jodipati. Dengan diiringi kakeknya, R. Pudak Kencana
pergi menuju kasatrian Jodipati dan di tengah jalan bertemulah ia dengan R.
Angkawijaya yang sedang mencari jago untuk melawan Prabu Nagabagendo.
Sesampainya di negeri Amarta, R. Pudak Kencana bertemu dengan R. Werkudara,
namun R. Werkudara akan mengakui sebagai anaknya bila mampu membinasakan Prabu
Nagabagendo. Akhirnya R. Pudak Kencana berperang melawan Prabu Nagabagendo dan
binasa, oleh kakeknya R. Pudak Kencana dapat dihidupkan kembali dengan air kehidupan
yang disebut Tirta Kamandanu serta R. Pudak Kencana diberi kesaktian Ajian Upas
Onto.Dengan kesaktian Upas Onto, R. Pudak Kencana dapat membinasakan Prabu
Nagabagendo dan bala tentara Kurawa dapat dikalahkan oleh Pandawa beserta
putra-putranya. Dengan kematian Prabu Nagabagendo negeri Amarta menjadi aman,
tentram dan damai serta R.Pudak Kencana menjadi bagian keluarga besar Pandawa
dan beralih nama R.Antareja.
No comments:
Post a Comment