Gatotkaca (Dewanagari: घटोत्कच; Ghaṭotkacha)
Adalah seorang tokoh
dalam wiracarita Mahabharata, putra Bimasena (Bima)
atau Werkodara dari keluarga Pandawa. Ibunya
bernama Hidimbi (Arimbi),
berasal dari bangsa rakshasa. Gatotkaca dikisahkan memiliki kekuatan luar
biasa.
Dalam perang
besar di Kurukshetra, ia menewaskan banyak sekutu Korawa sebelum akhirnya
gugur di tangan Karna.Dalam bahasa Sansakerta,
nama Ghatotkacha secara harfiah bermakna "memiliki kepala
seperti kendi". Nama ini terdiri dari dua kata, yaitu ghaṭ(tt)am yang
berarti "buli-buli" atau "kendi",
dan utkacha yang berarti "kepala". Nama ini diberikan
kepadanya karena sewaktu lahir kepalanya mirip dengan buli buli atau kendi.
Menurut versi pewayangan Jawa, Tetuka diasuh di kahyangan
oleh Narada yang saat itu sedang digempur oleh Patih Sekipu dari
Kerajaan Trabelasuket. Patih tersebut diutus rajanya, Kalapracona untuk
melamar bidadaribernama Batari Supraba. Tetuka dihadapkan sebagai lawan Sekipu.
Semakin dihajar, Tetuka justru semakin kuat. Karena malu, Sekipu mengembalikan
Tetuka kepada Narada untuk dibesarkan saat itu juga. Narada menceburkan tubuh
Tetuka ke dalam kawah Candradimuka, di Gunung Jamurdipa. Para dewa kemudian
melemparkan berbagai jenis senjata pusaka ke dalam kawah.
Beberapa saat
kemudian, Tetuka muncul ke permukaan sebagai seorang laki-laki dewasa. Segala
jenis pusaka para dewa telah melebur dan bersatu ke dalam dirinya. Kemudian
Tetuka bertarung melawan Sekipu dan berhasil membunuhnya dengan gigitan
taringnya. Kresna dan para Pandawa saat itu datang menyusul
ke kahyangan. Kresna memotong taring Tetuka dan menyuruhnya berhenti
menggunakan sifat-sifat kaum raksasa. Batara Guru, raja kahyangan menghadiahkan
seperangkat pakaian pusaka, yaitu Caping Basunanda, Kotang
Antrakusuma, dan Terompah Padakacarma untuk dipakai Tetuka, yang
sejak saat itu berganti nama menjadi Gatotkaca. Dengan mengenakan pakaian
pusaka tersebut, Gatotkaca mampu terbang menuju Kerajaan Trabelasuket dan membunuh
Kalapracona.
No comments:
Post a Comment